• icon0911-346161
  • iconinfo@iaknambon.ac.id
  • iconJalan Dolog Halong Atas - Kota Ambon

Mencegah Kekacauan informasi di Era Disrupsi Digital, Prodi Agama dan Budaya IAKN Ambon mengelar NGOPI Ke-11

Blog Details



Program studi Agama dan Budaya, Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, gelar kegiatan Ngobrol Pintar (NGOPI) yang ke-11. Jumat, 01 Desember 2023.

 

Kegiatan yang mengangkat tema “Smart People, Anti Kekerasan” itu berlansung sekitar 2 jam dengan menghadirkan Priska Birahy, S.I.Kom, Kontributor kompas.com untuk Maluku sebagai narasumber.

 

Marlin Christina Laimeheriwa, selaku Ketua Program Studi Agama dan Budaya (AB) saat ditemui tim website fakultas ilmu sosial keagamaan mengungkapkan bahwa pemilihan tema “smart people, anti hoax”, selain karna salah satu profil dari prodi AB yaitu aktivis tetapi juga karna konten tersebut penting untuk dipelajari semua orang.

 

“Kenapa kali ini kita memilih itu, sebab salah satu profil dari pada prodi agama budaya adalah menjadi seorang aktifis/jurnalis, karenanya di dalam setiap kegiatan, dimensi jurnalis itu harus masuk. Tapi sebetulnya ini bukan soal jurnalis saja sebab konten ini kan yang penting untuk dipelajari semua orang. Bagaimana mencerna berita, bagaimana melihat berita secara kritis, supaya proses penyebaran berita juga tidak menimbulkan yang namanya disrupsi informasi maupun juga kekacauan informasi” tutur Marlin.

 

Kegiatan yang dipandu Beatriz B. Tanasale, salah satu dosen prodi ilmu komunikasi itu berlansung alot, diwarnai tanya jawab dari mahasiswa dan para dosen yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.



 

Seperti sebelum-sebelumnya, NGOPI kali ini tidak hanya dihadiri mahasiswa program studi Agama dan Budaya tapi juga dari beberapa program studi lainnya di fakultas ilmu sosial keagamaan.

 

Penggagas kegiatan NGOPI sekaligus Kaprodi Agama dan Budaya, Laimeheriwa menyatakan bahwa pemilihan tempat pelaksanaan di pelataran fakultas untuk mengedukasi mahasiswa “kenapa katong pilih biking di pelataran fakultas supaya mengedukasi semua” tuturnya.

 

Menyoroti kurang hadirnya pimpinan maupun dosen dalam kegiatan tersebut, alumnus filsafat UGM tersebut mengungkapkan bahwa kehadiran dosen menjadi edukasi bagi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan tersebut “momen ini sebenarnya sakral bagi akademik, katong semua bisa satu dan berdiskusi, karna kalau dosen hadir kan mahasiswa melihat itu, kan proses edukasi bukan hanya dari pengetahuan tapi juga perilaku” katanya.

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar